Sabtu, 08 Desember 2012

Untaian Rindu

Salju masih turun ketika aku sampai di jembatan itu. Sambil merapatkan mantel, aku berjalan menyusuri trotoar di jembatan. Hari semakin dingin sejak dua hari yang lalu. Beruntung, aku tidak tertular flu diawal musim dimulai, jadi aku bisa menikmati musim beku ini dengan fisik yang sehat.
   Aku memutuskan berhenti sejenak ditengah jembatan. Kepalaku kulongokkan ke bawah, dan terlihat air yang biasanya mengalir tengah membeku. Dari kejauhan terlihat beberapa remaja sedang meluncur, menikmati ice skating. Mereka terlihat indah meliuk-liuk diatas es, penuh semangat, mengekspresikan suasana hati.
   Mungkin dalam keadaan normal, musim dingin akan menjadi musim paling menyenangkan, dihiasi banyak objek yang bisa kutangkap dengan Nikon D700 kesayanganku. Tapi tidak untuk sekarang. Semua seolah telah membeku, mengikuti irama musim dingin. Menunggu hingga revolusi bumi berputar beberapa derajat dari sekarang.
   Entah sejak kapan 'musim' itu dimulai. Saat aku mulai membiarkan kameraku kehabisan energi, dan diam dimeja belajarku, dengan lensanya  yang terus menatapku. Aku bukannya tega bersikap seperti itu. Tapi semua berjalan seiring waktu yang merangkak. Meski Holly dalam film Cars2 telah menyentrum dinamonya, dan membuat jarum jam berputar berlawanan, jarum jam itu tetap bergeming untuk menarik serta waktu untuk ikut kembali. Kepada waktu dimana kiya bersama-sama mewarnai dunia.
   Ketika melalui lensa 60 mm kita masing-masing, kita merangkum kenangan. Setiap kilatan cahanya yang memancar dari blizt kamera, setiap telunjuk kita yang menekan shutter kamera bergantian. Menangkap setiap percik api dan setetes embun. Ketika kita belum sempat menghitung wkatu yang digunakan shuter untuk turun kebawah, dan kembali lagi pada posisi awalnya, aku sudah kehilangan jejak langkahmu.
   Aku menghembuskan nafas perlahan, asap akibat udara dingin ikut terbang, tapi tidak dengan semua memori yang telah tercipta. Speertinya, lebih baik aku menyisakan separuh jembatan ini untuk hari lain. Aku akan pulang, menyeduh coklat, lalu duduk di sofa dekap perapian. Mungkin sampai sinar matahari berhasil melelehkan salju perlahan-lahan, dan memantulkan bayanganmu


amaliarosyid, 2012

0 komentar:

Posting Komentar